Sejarah baru tercipta. Untuk kali pertama kali pesawat antariksa swasta "berlabuh" di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Jumat 25 Mei 2012. Para astronot yang tinggal di sana bahkan bisa masuk ke kapsul Dragon milik SpaceX.
Lebih cepat dari jadwal semula, Komandan ISS Oleg Kononenko dan insinyur penerbangan, Don Petitt, membuka kapsul Dragon sebelum pukul 06.00 waktu Houston, Amerika Serikat, di mana pusat pengendalian misi di Bumi berada.
Saat memasuki kapsul, para kru dilindungi dengan masker dan kaca mata khusus, namun bagian dalam Dragon, yang seluas 10 meter kubik terbukti bersih. "Tak dijumpai debu yang melayang," ujar Pettit, seperti dimuat Reuters, Sabtu 26 Mei 2012 malam.
Dragon membawa kargo seberat 544 kilogram yang terdiri dari makanan dan dan sejumlah perlengkapan lain yang tak seberapa penting. Maklum, NASA maupun Space Exploration Technologies (SpaceX) sebelumnya tak bisa memastikan kapsul itu benar-benar bisa sampai ke ISS.
Dragon juga membawa 300 tabung mirip wadah lipstik berisi abu jenazah, termasuk milik mendiang astronot Gordon Cooper, dan aktor James Doohan, yang bermain dalam serial Star Trek.
Setelah diluncurkan Selasa 22 Mei 2012 lalu dari Pangkalan Udara Cape Canaveral di Florida, Dragon telah membuktikan bisa dikontrol dari operator Bumi maupun awak stasiun luar angkasa.
Keberhasilan pesawat luar angkasa komersial itu dipuji Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). "Anda hari ini sedang menciptakan sejarah baru, memastikan masa depan penjelajahan antariksa Amerika Serikat pada tempatnya," kata Direktur NASA, Charlie Bolden pada para krunya.
Ini yang diinginkan NASA. Agen antariksa itu sebelumnya telah menghentikan misi pengiriman kargo ke ISS. Digantikan peran swasta. NASA akan fokus pada penjelajahan angkasa yang lebih dalam, ke asteroid dan Mars.
Ke depan, pengiriman astronot ke ISS juga akan diserahkan ke sektor swasta. Dua perusahaan swasta, SpaceX dan Orbital Sciences Corp telah mengantongi kontrak pengiriman kargo NASA, total sebesar US$3,5 miliar.
Sektor swasta juga akan memutus ketergantungan NASA pada Rusia. Sejak mempensiunkan pesawat ulang-aliknya tahun lalu, Amerika Serikat tergantung pada Rusia untuk menerbangkan awak ke ISS. Dalam setahun uang sebesar US$ 400 juta dibayarkan ke negara pecahan Uni Soviet itu.
0 comments:
Post a Comment