Pemerintah Malaysia bersedia memberikan pelatihan bagi warga lokal untuk menjadi pembantu rumah tangga (PRT) guna mengurangi ketergantungan terhadap pekerja asing.
Menteri Sumberdaya Manusia Malaysia Datuk Dr S. Subramaniam, seperti dikutip harian The Sun, Selasa (24/4/2012) mengatakan, pihaknya tidak ragu-ragu untuk memberikan pelatihan, namun masalahnya adalah kesediaan warga lokal untuk mengikuti program itu.
Ia menjelaskan, ada dua masalah terkait penyediaan pembantu rumah lokal yaitu keengganan orang Malaysia untuk menjadi pembantu rumah dan keengganan majikan membayar gaji lebih tinggi.
Jika dua masalah ini bisa dipecahkan, lanjut dia, pemerintah menjamin warga Malaysia bisa mendapatkan pembantu rumah tangga.
Ia menambahkan, pemerintah juga membuka kesempatan bagi institusi-institusi untuk memberikan pelatihan. Namun hal ini tidak menjamin para calon pekerja itu akan bekerja sebagai pembantu rumah di Malaysia.
"Apa jadinya jika mereka bekerja di luar wilayah? Jika ini terjadi, hanya insitusi pelatihan itu saja yang akan mendapat untung sementara masalah mendasar tidak terpecahkan yaitu mengurangi ketergantungan pada pekerja asing," katanya.
Sebelumnya anggota parlemen Zaitun Mat meminta pemerintah untuk melatih warga lokal menjadi pembantu rumah, dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap pekerja asing terutama dari Indonesia.
Pada Maret, Menteri Wanita, Keluarga dan Pemberdayaan Komunitas Datuk Seri Shahrizat Abdul Jalil mengatakan bahwa pihaknya mempelajari kemungkinan mengaktifkan kembali program "home manager" bagi warga lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pembantu rumah asing.
Program tersebut sudah diluncurkan sejak 2009 namun tidak mendapat respons, bahkan dari majikan sekalipun. Shahrizat saat itu mengatakan program pelatihan "home manager" akan dibuka bulan depan dan terbuka bagi warga lokal yang memenuhi
0 comments:
Post a Comment