Nasabah perbankan Spanyol resah dan gigit jari. Dana-dana yang mereka tabung di perbankan mendadak tidak bisa diambil, dan status mereka berubah dari penabung menjadi pemilik saham dengan hak-hak yang tidak jelas. Demikian diberitakan kantor berita Agence France Presse (AFP), Kamis (9/8/2012).
Inocencio Merino, salah satu nasabah penabung tidak menginginkan status sebagai pemegang saham, yang disebut sebagai saham preferensi, atas pengalihan status dana-dana yang dia miliki. Para nasabah menduga, ini dilakukan perbankan untuk mengatasi kebangkrutan, walau dengan mengorbankan dana-dana nasabah. "Ini skandal terbesar abad ini di Spanyol," kata Merino, seorang pensiunan berusia 68 tahun.
Dia kini sedang resah, karena tabungan sebesar 12.000 euro yang tidak jelas nasibnya. Merino kini menjadi nasabah Bankia, bank yang baru dibentuk pada tahun 2010, setelah peleburan tujuh bank-bank daerah akibat kebangkrutan. Namun semua dana-dana nasabah dari eks tujuh bank itu mendadak diblokir. Tindakan Bankia ini melibatkan 710.000 nasabah.
Asosiasi pelanggan jasa keuangan bernama ADICAE, mengatakan, sudah menerima keluhan serupa dari 30.000 nasabah. Perwakilan ADICAE, Javier Contreras, menyebutkan, keluhan serupa juga diarahkan para nasabah dua bank lain, CAM dan Novagalicia.
Spanyol adalah salah satu negara di zona euro yang sedang bangkrut. Negara ini juga terjerembab pada pusaran krisis keuangan karena ambruknya sektor properti, di mana perbankan banyak menanamkan dana investasi.
0 comments:
Post a Comment