Place your ads here 468x60 px

Tuesday, August 14, 2012

Prestasi Anjlok, DPR Dorong Pemerintah Jamin Masa Depan Atlet


Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masa depan atlet menjadi penyebab utama merosotnya prestasi olahraga Indonesia tidak hanya ditingkat ASEAN namun juga ditingkat dunia. Indikasi tersebut terlihat dengan anjloknya prestasi olahraga Indonesia dipentas Internasional. Terakhir Indonesia gagal mempertahankan tradisi medali emas dari cabang bulutangkis di Olimpiade London.

Anggota Komisi X Utut Adianto, dalam dialog bersama Pro 3 RRI mengatakan sekarang ini, profesi sebagai atlet tidak menarik mengingat secara ekonomi tidak memberikan masa depan yang baik. Tidak heran apabila orang tua lebih suka mengarahkan putera puterinya pada profesi diluar atlet.

“Kami ini mendorong pemerintah supaya orang yang memiliki jasa dan prestasi dibantu masa tuanya dengan dana pensiun,” kata Utut Adianto, Minggu (5/8).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mengklaim telah melakukan pendataan terhadap atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia didunia Internasional dibidang olahraga baik SEA Games hingga Olimpiade. Selama keikut sertaan Indonesia diajang Olimpiade, Indonesia telah mengkoleksi tujuh medali emas yang semuanya disumbangkan dari cabang olahraga bulutangkis. Asian Games 100 medali emas dan SEA Games 1.600 medali emas.

“Artinya kalau itu dikasih bantuan maka ada rasa aman,” jelasnya.

Dalam perhelatan pesta olahraga dunia musim panas London, Inggris, Indonesia gagal mempertahankan medali emas. Sementara cabor bulutangkis yang digadang-gadang untuk mendulang prestasi justru anjlok. Tim bulutangkis Indonesia tidak hanya gagal mempertahankan tradisi medali emas tapi juga gagal meraih satu pun medali pada Olimpiade XXX di London.

Khusus cabor bulutangkis, alih-alih merebut medali emas, justru Indonesia harus malu dengan skandal di sektor ganda puteri pada saat babak penyisihan grup dengan didiskualifakasinya ganda puteri Indonesia Gresia Polii dan Meiliana Jauhari bersama ganda puteri asal Korea Selatan dan China karena dianggap tidak bermain secara fair

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More