Para tamu mendapatkan tas souvenir, ada yang berwarna hitam dengan sentuhan kain ulos dan ada juga yang berwarna putih.
Tidak hanya melihat secara langsung upacara pengibaran bendera dan juga hiburan kesenian daerah dalam perayaan HUT RI ke-67 di Istana Kepresidenan, para tamu undangan juga mendapatkan souvenir berisi berbagai macam merchandise. Perusahaan rokok pun turut mensponsori peringatan HUT RI ini.
Para tamu mendapatkan tas souvenir, ada yang berwarna hitam dengan sentuhan kain ulos dan ada juga yang berwarna putih. Merek perusahaan rokok Gudang Garam terpampang dalam tas dan topi yang dibagikan.
Di dalamnya terdapat kaos berwarna putih bertuliskan 'Pesona Tanah Sumatera', sepaket jamu merek Nyonya Meneer, aneka jenis kopi merk Indocafe, Pop Mie, biskuit merek Malkist, satu CD berisikan lagu-lagu kebangsaan dan daerah yang telah diaransemen ulang.
Salah satunya lagu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjudul ”Bersatu dan Maju”, satu buah handuk putih berlogo HUT RI ke-67 tahun, sebuah topi, dan majalah Man's Obssesion bercover Presiden SBY.
Ternyata banyak yang mensponsori tas souvenir ini. Di dalam salah satu buku keterangan Peringatan HUT RI ke-67, terlihat jelas yang terlibat menjadi sponsor.
Sponsor-sponsornya untuk souvenir adalah Sinarmas, Olagafood, Gudang Garam Tbk, PT. Semen Gresik (Persero), Bank Mega, Perhutani, Bank BRI, PGN, Indofood, Turi Beach, Indocafe dan Clas Mild.
Hal ini menggelitik karena seperti dirilis oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), HUT RI 2012 ini menghabiskan anggaran dalam bentuk Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 7.830.134.700.
Kordinator Investigasi Dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi mengatakan alokasi dana terbesar adalah untuk suvenir sebesar Rp. 1.7 miliar.
Sementara itu Sekretaris Menteri Sekertaris Negara Lambock V. Nahattand tidak membantah anggaran sebesar itu untuk perayaan HUT RI 2012 yang bertemakan Sumatera ini. Lambock hanya menegaskan anggaran yang disiapkan telah disesuaikan dengan kebutuhan. Semuanya pun telah melalui proses tender yang transparan.
”Pelaksanaan pekerjaan secara transparan, itu melalui lelang semuanya. Tolong melihat kegiatan yang dilakukan itu pantas atau tidak untuk HUT Proklamasi yang berskala nasional. Jangan dibandingkan dengan acara di kelurahan” ujarnya kepada wartawan di Istana Negara.
0 comments:
Post a Comment