Place your ads here 468x60 px

Friday, September 9, 2011

Berpikir

Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap. ~ William A. Ward

Belajar, satu kata yang paling sering terdengar di telinga setiap pelajar di hampir seluruh dunia. Belajar, mungkin sebagian dari kita belum paham sepenuhnya apa guna belajar, yang pasti kita tak henti-hentinya mendengar kata ini.

Menurut WS. Winkel, “Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam suatu interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pengalaman keterampilan dan nilai sikap”.

Jika kita perhatikan orang-orang hebat seperti Albert Einstein dengan Teori Relativitasnya, Marthin Luther King dengan pidato I Have a Dream nya, Leonardo Da Vinci dengan lukisan Monalisanya, Mozart dengan musik klasiknya, merupakan manusia-manusia yang paling banyak menghabiskan waktu dengan belajar dan berpikir.

Albert Einstein pernah berkata, "Saya berfikir, oleh karena itulah saya ada." Hal itu terbukti dengan membandingkan orang yang banyak berpikir dengan orang yang kurang berpikir.

Berpikir membuat kita mencari tahu sesuatu yang kita pikirkan, berupaya sebisa mungkin mempelajari apa yang tengah kita pikirkan, terus belajar sampai mencapai satu kesimpulan yang membuat hati dan pikiran kita tenang.

Berpikir merupakan dasar dari proses pembelajaran. Seseorang tidak akan dikatakan belajar jika untuk berpikir saja dia tidak mau. Belajar bukan merupakan cara klasik untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, belajar adalah cara yang tidak mengenal zaman untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Menumbuhkan minat belajar dalam diri kita merupakan hal yang paling sulit, bahkan lebih sulit daripada menenggelamkan batu apung ke dalam lautan. Minat belajar tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Hal yang sangat kita perlukan untuk menumbuhkan minat belajar: MOTIVASI.

Kita tidak akan bisa melakukan apa pun tanpa motivasi, termasuk belajar. Motivasi sangat diperlukan untuk menumbuhkan perasaan ingin tahu dan ingin dapat. Motivasi terbesar bagi kita, seorang pelajar, untuk menumbuhkan minat belajar kita, adalah orang tua kita. Kita harus meyakinkan diri kita betapa sedihnya mereka jika kita tidak belajar.

Motivasi kita untuk belajar tidak harus orang tua kita, kita lebih tahu apa sebenarnya motivasi kita belajar. Setelah kita temukan motivasi itu, tanamkan dalam diri kita bahwa hal buruk akan terjadi jika kita tidak belajar. Seperti Archimedes yang pada suatu hari diminta menentukan apakah mahkota raja Sirakusa benar-benar terbuat dari emas murni atau tidak. Motivasi yang begitu tertanam dalam dirinya tentang kebenaran emas murni pada mahkota itu menghasilkan sebuah hukum yang sangat terkenal, Hukum Archimedes.

Yang kedua: RASA INGIN TAHU. Seperti Newton yang begitu penasaran mengapa buah apel di depan rumahnya jatuh ke bawah sampai dia melakukan penelitian dan menghasilkan Hukum Gravitasi Newton, atau Ferdinand Maggelant yang sangat ingin tahu bentuk bumi yang sebenarnya sampai dia sadar bahwa bentuk bumi tidaklah lingkaran, rasa ingin tahu yang begitu tinggi membuat kita ingin membuktikan apa yang kita ingin tahu. Untuk membuktikannya, kita harus melakukan penelitian yang tentunya berdasarkan fakta yang kita dapat dari belajar.

Jika kedua hal ini sudah ada di dalam diri kita, pasti kemauan untuk belajar itu akan tumbuh dengan sendirinya. Yakinlah dalam diri kita bahwa belajar tidak lah hal yang sia-sia.

Saya belajar selama saya hidup. Batu nisan akan menjadi ijazah saya. ~Eartha Kitt

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More